Mahasiswa adalah orang
yang sedang menjalani pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki
ciri khas tersendiri, berpikir kritis, cenderung merespon cepat segala isu yang
berkembang di tengah-tengah masyarakat, memiliki kreativitas dan berpikir jauh
ke depan. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan realita sosial
yang berkembang di masyarakat. Sikap idealisme menjadi pendorong mahasiswa
untuk memperjuangkan aspirasi kepada penguasa dengan cara mereka sendiri.
Bukti empirik yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa
mahasiswa saat ini cenderung bersikap apatis, hedonis dan selalu mengikuti
perkembangan zaman dengan segenap perubahan global, lebih banyak daripada
mahasiswa yang mau senantiasa berdiskusi dan menyuarakan hak. Dilematika gerak
dan langkah mahasiswa memang sepenuhnya bukan kesalahan mahasiswa tetapi banyak
elemen pentintg yang terkait. Perkembangan zaman dengan segenap modernitasnya
menjadi penyebab mahasiswa dan kaum terpelajar lainnya bertindak seperti orang
yang berglamor ria, apatis dan bersikap
hedon.
Mahasiswa
adalah pondasi utama bangsa ini, untuk itu perlu berusaha merubah pola pikir
dan tingkah laku mereka. Mahasiswa seharusnya mencoba melihat realitas bangsa yang terus mengalami
degradasi nilai di segala bidang. Kita terlalu larut dengan kehidupan
globalisasi yang membuang-buang waktu dan tak ada hentinya. Sehingga kita mulai
melupakan peran awal kaum terpelajar dalam dinamika kehidupan bangsa maupun
dunia kampus.
Kehidupan sebuah
kampus cenderung otoriter dan tidak mampu mengembangkan kreativitas yang
dimiliki mahasiswa. Kehidupan kampus hanya sekedar mensyaratkan mahasiswa
mengikuti aturan instusi seperti mengikuti perkuliahan dan memiliki nilai IPK
di atas rata-rata. Seharusnya perkuliahan bukan soal masuk dan duduk
mendengarkan dosen di kelas. Bukan pula soal nilai IPK di atas rata-rata.
Tetapi soal pembentukan pola pikir kaum muda terpelajar. Kenapa demikian?
Karena tidak semua yang kita peroleh dari perkuliahan terpakai di dunia kerja,
bahkan sebagain besar lulusan perguruan tinggi tidak memakai pengetahuan yang
diperoleh dari bangku perkuliahan. Lalu apa manfaatnya mengikuti pendidikan di
perguruan tinggi? tentunya untuk merubah pola pikir. Sehingga bisa kita katakan
perkuliahan adalah proses pembentukan output masa depan bangsa. Masa depan
bangsa tentunya ada di tangan kaum muda yang pastinya terpelajar dan memiliki
pola pikir yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar