Jumat, 05 Desember 2014

makalah fungi



MAKALAH MIKOLOGI
NUTRISI FUNGI




  



OLEH :
RIDWAN
F1 D1 11 021



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungi adalah kata jamak dari kata Fungus yang berasal dari bahasa latih Fungour. Kata ini awalnya digunakan untuk jamur yang berpendar pada malam hari. Dalam penggunaannya kata ini meluas penggunaannya meliputi thallus seperti tumbuhan tidak berklorofil contohnya mold dan organism yang sejenis dengan jamur.
Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokan kedalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organ yang sangat unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makan, organisasi struktural, serta pertumbuhan serta reproduksi. Pada kenyataannya, kajian molekuler menunjukn bahwa fungi dan hewan kemungkinan berasal dari satu nenek moyang yang sama.
Fungi tumbuh di habitat yang tersebar luas. Ditemukan hampir di setiap tempat di bumi pada material organik baik hidup maupun mati. banyak fungi hidup di tanah berhumus. Tetapi banyak juga yang menyerang organisme hidup, dan dapat hidup di jaringan tumbuhan dan hewan.
       Fungi membutuhkan senyawa-senyawa organik sebagai sumber energinya dan juga untuk biosintesis senyawa-senyawa karbon. Berdasarkan hal tersebut fungi juga disebut sebagai kemoheterotrof, seperti hewan dan sebagian besar bakteri. Merupakan karakter dari fungi berkenaan dengan nutrisinya adalah bahwa fungi menyerap moleku-lmolekul organik sederhana terlarut (monosakarida, asam amino, dan senyawa-senyawa organik) melewati dinding dan membran sel. Pada beberapa kasus fungi memperoleh nutrien terlarutnya dari pemecahan senyawa polimer kompleks yang dilakukan oleh enzim ekstraselulernya depolimerase. Fungi merupakan organisme pengurai bahan organik utama karena hampir setiap senyawa organik yang ada di alam ini bisa didegradasi oleh fungi.
B. Rumusan Masalah
       Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah apa peranan nutrisi bagi fungi serta nutrisi apa saja yang berperan untuk pertumbuhan fungi?
C. Tujuan Penulisan
       Tujuan penulisan makalah Nutrisi Fungi adalah adalah untuk mengetahui Peranan nutrisi bagi fungi serta mengetahui nutrisi yang berperan untuk pertumbuhan fungi.





II. TINJAUAN PUSTAKA
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Untuk keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat gizi), sedang proses penyerapanya disebut proses nutrisi (Suriawiria, 1985).
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak berklorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan, seperti selulosa, glukosa, lignin, protein, dan senyawa pati dari organisme lain. Dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa (bagian jamur yang bentuknya seperti benang halus, panjang, dan kadang bercabang). Bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk pertumbuhan. Oleh kerena itu, jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik, yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain (Parjimo dan Andoko, 2007).
Berdasarkan sumber nutrisi yang diserapnya, fungi diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu saprofit dan parasit. Saprofit tumbuh pada bahan organik mati. Dan parasit hidup pada zat hidup untuk mendapatkan makanan dari inangnya. Kehadiran parasit dapat mengakibatkan kondisi abnormal pada inangnya yang disebut penyakit (Vasishta & Sinha,2007).
Jamur mengadakan kontak langsung dengan lingkungan yang mengandung nutrisi. Molekul yang lebih sederhana (seperti gula sederhana dan asam amino) berupa lapisan tipis pada hypa dapat langsung diserap. Polimer yang lebih kompleks seperti selulosa, pati dan protein harus diproses lebih dahulu sebelum digunakan. Molekul yang terlalu besar untuk dapat diserap akan dihancurkan oleh enzim ekstraseluler. Sebagian besar nutrisi memasuki sel fungi dengan sistem transport khusus. Banyak faktor seperti pH, temperatur, mineral yang dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi (Moore, 1982). Fungi bersifat khemoorganotrof dan memperoleh nutrisinya secara absorpsi dengan bantuan enzim ekstraseluler untuk memecah biomolekul kompleks seperti karbohidrat, protein, dan lemak menjadi monomernya yang akan diasimilasi menjadi sumber karbon dan energi (Madigan et al., 2012).
Bahan makanan ini akan diurai dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa menjadi senyawa yang dapat diserap dan digunakan untuk tumbuh dan berkembang  Penyerapan makanan dilakukan oleh hifa yang terdapat pada permukaan tubuh fungi (Lockwood, 2011).
Mekanisme jamur mendegredasi lignin hanya sedikit diketahui. Kemungkinan enzim ekstraseluler diproduksi oleh jamur yang mengoksidasi cincin aromatic dan rantai alifatik untuk menghasilkan produk dengan berat molekul rendah. Menurut sejumlah enzim pendegredasi lignin dihasilkan oleh Pleurotus ostreatus (Evans, 1984).
Tidak seperti tanaman autotrofik yang mengambil makanan dari dalam tanah dan mengolahnya melalui proses fotosintesis, jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan yang dihasilkan oleh organisme lain. Oleh karena itu media tanam jamur bukan tanah. Media tanam utama untuk Jamur Tiram Putih adalah batangan kayu atau bagian tubuh tanaman yang sudah mati. di tempat seperti itulah terkandung selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati yang merupakan bahan makanan dari jamur (Parjimo& Andoko,2007).
Kebanyakan kapang menggunakan glukosa sebagai sumber karbonnya. Beberapa jasad dapat menggunakan lebih dari satu sumber karbon. Pertumbuhan yang terjadi disebut pertumbuhan diauksi. Misalnya S. ceriviciae, laktosa didegradasi menjadi glukosa dan galaktosa. Kapang tertentu tidak dapat menggunakan sukrosa, misalnya Rhizopus dan Sordaria. Kebanyakan kapang tidak dapat tumbuh pada gula alcohol, seperti manitol (hidayat, dkk, 2006).








III. PEMBAHASAN
Fungi bersifat heterotrof, artinya tidak dapat menyusun atau mensintesis makanan sendiri. Fungi tidak memiliki klorofil, sehingga tidak bisa berfotosintesis. Fungi hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, Fungi dapat hidup secara saprofit, parasit, dan simbiotik. Kebanyakan Fungi adalah bersifat saprofit. Fungi tersebut memperoleh makanannya dari materi organik yang sudah mati atau sampah. Untuk memperoleh makannya, hifa Fungi mengeluarkan enzim pencernaan, yang dapat merombak materi organik, menjadi materi yang sederhana (anorganik) sehingga mudah diserap oleh Fungi. Fungi payung, ragi (Saccharomyces cerevisiae), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk dalam kelompok fungi ini. 
Beberapa jenis Fungi, ada yang mendapatkan makanannya langsung dari tubuh inangnya. Fungi tersebut hidup sebagai parasit yang menyerang tumbuhan, biasanya mempunyai hifa khusus, yang disebut haustoria. Bentuk hifa tersebut dapat menembus sel inang dan menyerap zat makanan yang dihasilkan inang. Fungi parasit tersebut sering menimbulkan penyakit pada tanaman, sehingga di bidang pertanian menyebabkan penurunan hasil panen. Pada manusia, Fungi juga menyebabkan penyakit, misalnya penyakit kaki atlit (athlete’s foot) dan penyakit panu.
Beberapa jenis Fungi ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan. Dalam hal ini, Fungi menyediakan materi organik bagi tumbuhan dan sebaliknya, Fungi memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu beberapa jenis Fungi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) membentuk lumut kerak atau Lichens
Berdasarkan sumber nutrisi yang diserapnya, jamur diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu saprofit dan parasit. Saprofit tumbuh pada bahan organik mati. Dan parasit hidup pada zat hidup untuk mendapatkan makanan dari inangnya. Kehadiran parasit dapat mengakibatkan kondisi abnormal pada inangnya yang disebut penyakit.
Hampir semua micellium fungi terbentuk oleh elemen non logam seperti karbon, nitrogen, hydrogen dan oksigen yang digunakan untuk membentuk dinding sel dan semua elemen tersebut memiliki fungsi penting terhadap kelangsungan metabolisme di protoplasma. Hidrogen diperoleh dari air atau ketika senyawa organik dimetabolisme. Oksigen diperoleh dari atmosfer selama respirasi.
Karbon, Sekitar separuh dari berat kering sel fungi terdiri dari karbon, yang menjadi indikasi pentingnya unsur karbon pada dinding sel. Karbon tersedia dalam jumlah besar dibanding unsur lainnya. Senyawa organik digunakan sebagai bahan penyusun struktur dan menyediakan energi untuk sel. fungi dapat menggunakan berbagai bahan organik atau CO2 sebagai sumber karbon. Sumber bahan organik yang dapat digunakan termasuk karbohidrat (mono-, di-, oligo- dan polisakarida) serta asam organik. Karbohidrat merupakan bahan organik terpenting. Setiap jamur memiliki kemampuan yang berbeda untuk dapat menggunakan sumber karbon yang berbeda, sehingga mempengaruhi kandungan nutrisinya.
Monosakarida dan turunannya. Monosakarida adalah gula sederhana yang memiliki 5 atau 6 atom karbon. Gula yang mempengaruhi pertumbuhan jamur adalah D-glukosa. Banyak jamur dapat tumbuh baik dengan adanya D-fruktosa dan Dmannosa. D-galaktosa digunakan sebagian besar fungi, tetapi sedikit dari fungi tersebut tumbuh sebaik pada D-glukosa atau D-galaktosa. Glukosa dapat memberikan pertumbuhan maksimum bagi jamur, karena glukosa lebih mudah diubah menjadi suatu fosforilasi derivative yang dapat masuk ke system respirasi pathway. Gula alkohol seperti sorbitol, gliserol dan mannitol tersedia di alam, dapat juga digunakan
sebagai sumber karbon.
Disakarida dan polisakarida atau Gula sederhana atau turunannya dapat digabung menjadi suatu kompleks ikatan rantai polimer. Unit-unit yang sama dari gula dapat membentuk 2 jenis polimer yang berbeda pada konfigurasinya (alpa atau beta) pada ikatan glikosida. Jika polimer terdiri dari 2 jenis monomer yang berbeda, disebut disakarida dan polimer yang lebih panjang adalah polisakarida.
Disakarida dan polisakarida merupakan sumber karbon penting di alam. Dalam penggunaan keduanya, fungi harus menghasilkan enzim pengurai ekstraseluler yang akan memutuskan ikatan glikosida antar monomer. Setelah gula atau turunannya diurai, jamur dapat menyerap dan menggunakan gula sederhana tersebut. Kemampuan jamur untuk dapat menggunakan senyawa ini bergantung pada kemampuan untuk menguraikan dan kemampuan untuk menyerap gula sederhana. Suatu jamur yang mampu menghidrolisis polimer biasanya mampu memanfaatkan monomernya dalam bentuk bebas. Polisakarida tersedia melimpah di alam termasuk pentosa, glikogen, kanji, dan selulosa serta hemiselulosa, lignin. Kanji dan selulosa utamanya digunakan oleh jamur sebagai sumber karbon.
Nitrogen, Nitrogen dibutuhkan oleh semua organisme untuk mensintesa asam amino dan membentuk protein yang dibutuhkan untuk membentuk protoplasma. Tanpa protein, pertumbuhan tidak dapat terjadi.
Jamur dapat menggunakan nitrogen anorganik untuk pembentukan nitrat, nitrit, ammonia atau nitrogen organik untuk pembentukan asam amino. Tidak semua jamur menggunakan sumber nitrogen dengan jenis yang sama dan setiap jamur membutuhkan nitrogen dalam bentuk yang berbeda-beda
Nitrat, Sejumlah jamur menggunakan nitrat untuk membentuk nitrogen, beberapa jenis jamur yang tidak mampu menggunakan nitrat di antaranya Blastocladiales, Saprolegniaceae, yeast dan Basidiomycetes.
nutrisi sangat dibutuhkan kapang untuk kehidupan dan pertumbuhannya, yakni sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi, dan faktor pertumbuhan (mineral dan vitamin). Nutrien tersebut dibutuhkan untuk membentuk energi dan menyusun komponen-komponen sel. Kapang dapat menggunakan berbagai komponen sumber makanan, dari materi yang sederhana hingga materi yang kompleks. Kapang mampu memproduksi enzim hidrolitik, seperti amilase, pektinase, proteinase dan lipase.  Maka dari itu kapang mampu tumbuh pada bahan yang mengandung pati, pektin, protein atau lipid.
Khamir bersifat aerob yaitu mutlak memerlukan oksigen. Kecuali khamir yang bersifat fermentatif yang hidup dalam keadaan anaerob yaitu tidak memerlukan oksigen bebas. Nutrisi yang diperlukan khamir untuk pertumbuhan yaitu nitrogen dalam bentuk sederhana atau kompleks misalnya dalam bentuk ammonia dan urea atau asam amino dan polipeptida. Khamir tidak berperan dalam penyakit yang ditularkan melalui makanan.

.






VI. KESIMPULAN
            berdasarkan litetaraur yang diperoleh dalam makalah ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungi sangat membutuhkan nutrisi untuk proses pertumbuhannya, nutrisi tersebut diantaranya yaitu : carbon, nitrogen, manosakarida, disakarida, nitrat dan nitrit.
Khamir bersifat aerob yaitu mutlak memerlukan oksigen. Kecuali khamir yang bersifat fermentatif yang hidup dalam keadaan anaerob yaitu tidak memerlukan oksigen bebas. Nutrisi yang diperlukan khamir untuk pertumbuhan yaitu nitrogen dalam bentuk sederhana atau kompleks misalnya dalam bentuk ammonia dan urea atau asam amino dan polipeptida. Khamir tidak berperan dalam penyakit yang ditularkan melalui makanan.

















DAFTAR PUSTAKA
Lockwood’s, T. 2011. Fungi. http://www.kklinedesigns.com/mkline /Fungi.pdf.  Diakses pada 18 September 2013.

Madigan, M.T., J.M. Martinko, D.A. Stahl, and D.P. Clark. 2012. Brock Biology of Microorganisms. Pearson Education, Inc., San Francisco.
Suriawiria, unus. 1999. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar