LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
PRAKTIKUM
I
PEMBUATAN EM (Efektive Mikroorganisme).
OLEH:
NAMA : RIDWAN
STAMBUK : F1D1 11 021
KELOMPO : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : MAWARDI JANITRA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Efektif Mikroganisme
(EM) adalah satu campuran dari inokulum mikrobia yang dikembangkan
oleh Guru
besar. Teruo Higa dari Ryukyus Universitas
Jepang di awal
1980. Kandungan EM yang dikembangkan berisi 125 spesies dicampur pada satu tempat dari
lactic asam bakteri dan dipelihara di pH 3,0 - 3,5. Pada hipotesis tersebut cultur
dari campuran mikroba
(photosynthetic, nitrogen perbaikan dan asam susu bakteri) dan ragi dipelihara dan
dikembangkan. cultur tersebut disimpan pada kondisi di
bawah suhu
kamar dan di disegel ketat. Penyimpanan di bawah kondisi suhu kamar demikian mikroba dapat tumbuh dengan
baik selama 6 bulan sampai satu tahun
(Higa, 1993).
Pengembangan pupuk organik menggunakan teknologi EM4 telah banyak dikembangkan di Indonesia. Teknologi EM4
adalah teknologi budidaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman dengan menggunakan
mikroba yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. EM4 mengandung mikroba
–mikroba antara lain Lactobacillus, ragi,bakteri fotosintetik , Actynomycetes dan jamur pengurai selulosa, untuk memfermentasi bahan organic tanah menjadi senyawa yang mudah yang
mudah diserap oleh tanaman (Anonim,1995). Teknologi
EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang, dan telah diterapkan secra
luas di Jepang, amerika,|brasil,Thailan, Korea dan Negara-negara lain dibelahan dunia ini
termasuk di Indonesia.
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dilakukan praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) adalah
bagaimana cara pembuatan EM (Efektive
Mikroorganisme) yang akan digunakan sebagai pupuk kompos (bokasi)?
C.
Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) adalah untuk
mengetahui cara pembuatan EM (Efektive
Mikroorganisme).?
D.
Mamfaat Praktikum
Mamfaat yang diperoleh pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) adalah dapat
mengetahui cara pembuatan EM (Efektive
Mikroorganisme).
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Effektive microorganisme (EM) merupakan sumber bakteri
yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Media ini akan membantu
pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik,
karena jika pada waktu pengomposan diberikan penambahan EM dengan dosis
yang berbeda dan tanpa penambahan EM maka perbandingan waktu yang
dibutuhkan untuk mengurai sampah menjadi kompos cukup besar, ini terjadi
karena EM memiliki kandungan mikroorganisme yang sangat banyak, diantaranya yang sering digunakan untuk
fermentasi bahan-bahan organic adalah bakteri Streptomyces, ragi (yeast),
lactobacillus, dan bakteri fotosintetik ( Bagus, 2007).
Terdapat beberapa macam mikroorganisme yang dapat digunakan
untuk membantu dan mempercepat pengomposan sampah organik agar menjadi pupuk
kompos. Mikroorganisme tersebut antara lain Streptomyces sp., Acetybacter
sp., Actynomycetes sp. Dalam pengabdian yang akan dilakukan ini, audiens
akan diajarkan untuk menggunakan bahan aktivator untuk mempercepat pembuatan
kompos antara lain produk Dectro, OrgaDec, serta EM-4 yang diproduksi (Gunam, 2007).
EM dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung
mikroorganisme pengurai, antara lain isi perut binatang seperti kambing, sapi
yang berupa rumput-rumpuatan atau makanan lain yang sudah dicerna oleh lambung
heawn tersebut, selain itu dibutuhkan juga susu, terasi dan bahan-bahan
pelengkap lain, setelah difermentasikan bahan-bahan ini akan menjadi starter
bagi hijauan segar. (Murbandono,
2000).
Bokashi adalah fermentasi bahan organik (sisa panen, sekam,
kotoran ternak dll) dengan bantuan Effective Microorganisms. Aplikasi di lahan
pertanian dapat membantu memperbaiki struktur fisik kimia dan biologi tanah. Mikroorganisme
Efektif (EM) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang
bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, aktinomisetes dan
jamur peragian) yang dapat dimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan
keragaman mikrobia tanah. Pemanfaatan EM dapat memperbaiki kesehatan dan
kualitas tanah, dan selanjutnya memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. Infomasi
lebih lengkap mengenai Effektive Mikroorganisme sebagai berikut, diambil dari
brosur PT Songgolangit Persada Effektive Mikroorganisme atau yang dikenal
dengan nama EM, ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari University
Ryukyus, Okinawa, Jepang (Gasol, 2008).
Teknologi EM telah dikembangkan dan
digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang
menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh
tanaman. Pada pembuatan bokasi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM
meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokasi tersebut adalah
memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman,
memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan
pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah, meningkatkan kapasitas fotosintesis
tanaman, menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik, dan
meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk. Untuk meningkatkan dan
menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu
diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Teknologi tersebut
dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumber daya alam
yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem
pertanian. Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat
diterapkan pada pertanian saat ini (Anonim, 2013).
Penggunakan EM4 dalam pengomposan memiliki keunggulan antara lain cepat masa fermentasinya, irit biaya dan kompos yang dihasilkan memiliki karakter kompos yang baik misalnya bau warna dan C/N ratio kompos. Dari hasil percobaan
kompos yang menggunakan bahan baku limbah tumbuhan kacang tanah menghasilkan kompos dengan
mutu yang baik, jika dilihat dari tekstur, warna, bau, C/N ratio
dan hasil uji coba pada tanaman (Umniyatie, 1999).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Oktober dan
25 Oktober 2014, pukul 13.00 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B.
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum Pembuatan EM (Efektive
Mikroorganisme) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat
dan kegunaan yang digunakan pada parktikum Pembuatan EM (Efektive
Mikroorganisme)
No.
|
Nama Alat
|
Kegunaan
|
1.
|
Panci
|
sebagai tempat
untuk mencampur dan memasak bahan-bahan
|
2.
|
Kompor
|
Untuk memasak atau
memanaskan
|
3.
|
Blender
|
Untuk menghaluskan bahan-bahan yang digunakan
|
4.
|
Timbangan
|
Untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan
|
5.
|
Pengaduk
|
Untuk membantu
mengaduk
|
6.
|
Pisau
|
Untuk memotong
bahan-bahan
|
7.
|
Baskom
|
Sebagai tempat
bahan yang sudah di potong
|
8.
|
Ember dan penutupnya
|
Tempat untuk
menyimpan bahan yang sudah di masak dan di campur
|
9.
|
Saringan
|
Untuk menyaring
|
10.
|
Latban
|
Untuk menutup
celah penutup ember
|
Bahan dan kegunaan yang digunakan pada praktikum
Pembuatan EM
(Efektive Mikroorganisme) dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Alat
dan kegunaan yang digunakan pada parktikum Pembuatan EM (Efektive
Mikroorganisme)
No.
|
Nama Bahan
|
Kegunaan
|
1.
|
Usus ayam
|
Sebagai sumber
bakteri
|
2.
|
Susu murni
(Ultra)
|
Sebagai bahan
untuk mengambil bakterinya
|
3.
|
Nenas 1 buah
|
Sebagai bahan
untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri
|
4.
|
Terasi ¼ kg
|
Sebagai bahan
untuk merangsang pertumbuhan bakteri
|
5.
|
Gula pasir 1 kg
|
Sebagai bahan
untuk pertumbuhan bakteri
|
6.
|
Bakatul 1kg
|
Sebagai bahan
untuk nutrisi sumber protein bagi bakteri
|
7.
|
Air bersih 10
liter
|
Sebagai bahan
untuk melarutkan campuran bahan-bahan
|
8.
|
Kertas label
|
Untuk menandai
bahan-bahan
|
C. Prosedur Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan pada
praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme)
yaitu sebagai berikut:
1.
Pembuatan EM
a. Mengupas
nenas dan memotongnya kecil-kecil
b. Menimbang
gula pasir 1 kg, bekatul 2 kg dan terasi ½ kg
c. Menghaluskan
satu persatu nenas, gula pasir, bekatul dan terasi yang sudah di timbang dengan
blender.
d. Mencampur
bahan-bahan tersebut dengan air bersih sebanyak 10 liter di dalam panci dan
memasaknya sampai mendidih.
e. Kemudian
setelah mendidih, mendinginkan bahan-bahan yang telah di campurkan itu
f. Setelah
dingin, bahan-bahan tersebut di campurkan dengan susu murni 2 liter dan usus
ayam yang sudah di potong-potong dan di bersihkan sebanyak 2 kg
g. Mengaduk
campuran bahan-bahan tersebut sampai merata dan menutupnya dengan rapat
h. Menyimpan campuran bahan-bahan tersebut
selama 1 hari
i. Menyaring
j. Menyimpan dibotol (GBTL) selama 7 hari
k. Mengambil gambar hasil pengamatamn
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
1. Hasil
pengamatan yang diperoleh pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism)
Gambar
|
|
Usus yang telah dibersihkan |
Nenas yang telah diblender
|
Terasi
|
Bekatul
yang telah diblender
|
Susu ultra
|
Gula pasir
|
2.
Proses pembuatan EM (Effective Microorganism) 1 Minggu pertama
|
|
|||
Memasukkan nanas + bekatul +terasi
|
Memasak semua
bahan
|
|||
|
|
|||
Memasukkan usus ayam dan susu murni dalam campuran bahan yang telah
dingin
|
Campuran EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari
|
|||
|
|
|||
Menyaring campuran EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari
|
Memasukkan
EM 1 ke dalam botol aqua
|
|||
|
|
|||
EM 1 yang telah dimasukkan ke dalam botol
aqua
|
Hasil
campuran EM 1 yang telah didiamkan
selama 1 hari
|
3.
Pembuatan EM 2 (Effective microorganism) setelah minggu
ke 2
|
|
|||
Memasukkan
bekatul+nenas+terasi
|
Memasak
bahan-bahan
|
|||
|
|
|||
Memasukkan campuran EM 1 ke dalam EM 2
|
Campuran
EM 2 setelah di diamkan selama 1 hari
|
|||
|
|
|||
Proses
penyaringan EM 2
|
Memasukkan
EM 2 ke dalam botol aqua
|
|||
|
|
|||
EM
2 yang telah disaring lalu dimasukkan dalam botol aqua
|
Hasil campuran EM 2 yang telah didiamkan selama 1 hari
|
B. Pembahasan
Effective Microorganism (EM) atau Mikroorganisme Efektif, atau lebih dikenal
sebagai EM saat ini tersedia hampir di seluruh dunia, sebagai biang mikroba
untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. EM mengandung banyak
mikroorganisme, terutama asam laktat (lactic
acid), bakteri, serta ragi untuk mempercepat penguraian bahan organik.
Hasil dari proses ini akan meningkatkan ketersediaan unsur hara sehingga lebih
mudah diserap tanaman. Keberadaan EM ternyata cukup kontroversial. Banyak
petani merasa terbantu setelah memakai EM karena menurut mereka, EM memperbaiki
kesuburan dan kondisi tanah. Ini pada akhirnya akan meningkatkan hasil panen
mereka. Hasil yang demikian tak heran jika petani menyukai EM. Ini karena
petani selalu memikirkan cara meningkatkan produktivitas dan kesehatan tanaman
mereka. Penggunaan mikroorganisme efektif (EM) merupakan salah satu teknologi
yang dapat digunakan dalam usaha pertanian yang dapat memperbaiki struktur dan
tekstur tanah menjadi lebih baik.
Effective
Microorganisme dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung
mikroorganisme pengurai, antara lain isi perut binatang atau ternak ruminansia,
seperti sapi, berupa rumput-rumputan atau makanan lain yang sudah dicerna oleh
lambung hewan-hewan tersebut. Bahan-bahan ini bisa didapatkan dari ternak yang
sudah dipotong di rumah pemotongan hewan. Selain itu, dibutuhkan susu, terasi
dan bahan-bahan pelengkap lain. Setelah difermentasi, bahan-bahan ini akan
menjadi starter bagi hijauan segar, agar dapat terurai menjadi kompos siap
pakai. Kompos yang dibuat menggunakan EM disebut juga bokashi.
Biakan dari beberapa
mikroorganisme yang mempunyai kesesuaian secara fisiologis dapat hidup bersama
dalam suatu biakan campuran, yang secara sinergistik menguntungkan bagi
pertumbuhan tanaman lazim disebut Effective Microorganism yang
disingkat EM. Beberapa jenis
mikroorganisme yang dapat dikombinasikan di dalam biakan EM antara lain adalah Lactobaccillus
sp., Actinomycetes, mikoriza, ragi dan bakteri fotosintetik. EM dapat
digunakan sebagai inokulan untuk meningkatkan mikroba tanah, dapat memperbaiki
kesehatan serta kualitas tanah, selain itu juga akan memperbaiki pertumbuhan
serta jumlah mutu hasil tanaman. Pemanfaatan (EM) antara lain adalah
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah; menekan bakteri patogen
tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi senyawa organik pada tanah;
meningkatkan mikroorganisme indigenus yang menguntungkan misalkan, mikoriza,
rhizobium, dan bakteri pelarut fosfat lainya; memfiksasi nitrogen; mempercepat
pengomposan sampah organik atau kotoran hewan; membersihkan air limbah serta
meningkatkan kualitas air pada perikanan; dan menyediakan unsur hara yang
diperlukan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman serta menjaga kesetabilan
produksi.
Effective Microorganism dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung mikroorganisme
pengurai, antara lain isi perut binatang atau ternak ruminansia, seperti
kambing atau domba, berupa rumput-rumputan atau makanan lain yang sudah dicerna
oleh lambung hewan-hewan tersebut. Selain itu, dibutuhkan juga susu, terasi dan
bahan-bahan pelengkap lain. Setelah difermentasikan, bahan-bahan ini akan
menjadi starter bagi hijauan segar agar dapat terurai menjadi kompos siap
pakai. Kompos yang dibuat menggunakan EM disebut juga bokasi.
Teknologi EM (Effective
Mikroorganism) dapat digunakan dalam bidang pertanian, peternakan,
perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri. Meski sudah banyak kalangan
masyarakat yang menggunakan tapi tidak banyak yang tahu tentang EM, komposisi
kandungan, fungsi dan jenis-jenis EM. EM merupakan campuran dari mikroorganisme
bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di
lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri
dari mikroorganisme Aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan
multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan
terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh
akar tanaman.
Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri
asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik
membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan
zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat
nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan
organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan
cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan.
Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan
bakteri fotosintetik. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara
cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk,
mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan Higa, dan Wididana, 1996).
Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut,
meningkatkan kandungan humus tanahlactobonillus sehingga mampu memfermentasikan
bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan
jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan
mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara,
menghasilkan senyawa yang berfunsi antioksidan, menekan bau limbah,
menggemburkan tanah dan meningkatkan daya dukung lahan.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik
simpulan bahwa pembuatan EM dilakukan dengan mencampurkan semua bahan yaitu
bekatul, nenas, terasi dan gula pasir kemudian dimasak, ditambahkan dengan susu
dan usus ayam setelah dingin lalu didiamkan selama beberapa hari.
B. Saran
Saran yang
diajukan dari praktikum ini yaitu :
1.
sebaiknya
dalam melakukan pengamatan teman – teman praktikan dalam satu kelompok selalu
kompak atau kerja sama.
2.
Sebaiknya
penggunaan bahan praktikum pembuatan EM dirubah pada tiap tahunnya, sehingga
memungkinkan adanya temuan-temuan baru.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 1995, Fermentasi Bahan Organik Dengan Teknologi Effective Mocroorganismes -4 (EM4), Indonesiaan Kyusei Nature Farming Societies and PT, Songgolangit Persada, Jakarta.
Andi. F. 2013. Pembuatan Bokasi.
http://ahmadsarbini.wordpress.com. Diakses
pada Tanggal 1 Oktober 2013.
Bagus, W. 2007. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk
Kompos dengan Bantuan Mikroorganisme di Desa Sibetan Karangasem. Teknologi industri pertanian – fakultas teknologi
pertanian. Universitas udayana.
Gasol, 2008. Cara praktis membuat kompos. Agromedia.
Jakarta Selatan.
Gunam, 2007. Tanah, Lingkungan, dan Pertanian. http://tjimpolo.blogg.com.
Diakses pada Tanggal 1 Oktober 2013.
Higa, T. 1993, Effective
microorganisms and their role
in Kyusei nature farming and sustainable agriculture, Kyusei Nature Farming Center, Saraburi, Thailand, p.1–6. Atami, International Nature Farming
Research Center Japan.
Higa, T., dan G.N. Wididana, 1996, Teknologi effective
microorganisms. Indonesia Kyusei Nature Farming Societies dan PT Songgolangit
Persada, Jakarta.
Murbandono,
2000. Membuat kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.
Siti Umniyatie, 1999.Pembuatan Pupuk Organik Menggunakan
Mikroba Efektif
Bg dihari pertama bau,warna,suhu,dan ph dari pembuatan EM ini bagaimana ya bg,
BalasHapusKemudian di hari keduanya bau,warna,suhu,dan ph dari pembuatan EM bagimana bg?