Senin, 08 Desember 2014

pembuatan EM



 LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
PRAKTIKUM I
PEMBUATAN EM (Efektive Mikroorganisme).


OLEH:
                   NAMA                                        : RIDWAN
                   STAMBUK                                :  F1D1 11 021
                   KELOMPO                                :  III (TIGA)
   ASISTEN PEMBIMBING       :  MAWARDI JANITRA




JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
 2014
I.  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Efektif  Mikroganisme  (EM) adalah satu campuran dari inokulum mikrobia  yang dikembangkan oleh Guru besar. Teruo Higa  dari Ryukyus  Universitas Jepang di awal 1980. Kandungan EM yang dikembangkan  berisi   125   spesies dicampur pada satu tempat dari lactic   asam   bakteri dan dipelihara   di pH 3,0 - 3,5. Pada hipotesis tersebut cultur dari campuran mikroba (photosynthetic, nitrogen perbaikan dan asam susu bakteri) dan ragi dipelihara dan dikembangkan.  cultur tersebut disimpan pada  kondisi  di bawah  suhu kamar dan di disegel ketat. Penyimpanan di bawah kondisi suhu kamar demikian mikroba dapat tumbuh dengan baik selama 6 bulan sampai satu   tahun (Higa, 1993).
Pengembangan pupuk organik menggunakan teknologi EM4 telah banyak dikembangkan di Indonesia. Teknologi EM4 adalah teknologi budidaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman dengan menggunakan mikroba yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. EM4 mengandung mikroba –mikroba antara lain Lactobacillus, ragi,bakteri fotosintetik , Actynomycetes  dan jamur pengurai selulosa,  untuk memfermentasi bahan organic tanah menjadi senyawa yang mudah yang mudah diserap oleh tanaman (Anonim,1995). Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Jepang, dan telah diterapkan secra luas di Jepang, amerika,|brasil,Thailan, Korea dan Negara-negara lain dibelahan dunia ini termasuk di Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme).

B.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) adalah bagaimana cara pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) yang akan digunakan sebagai pupuk kompos (bokasi)?

C.  Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) adalah untuk mengetahui cara pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme).?

D.  Mamfaat Praktikum
Mamfaat yang diperoleh pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) adalah dapat mengetahui cara pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme).







II.  TINJAUAN PUSTAKA
Effektive microorganisme (EM) merupakan  sumber bakteri yang banyak digunakan di dalam proses pembuatan kompos. Media ini akan membantu pembuatan kompos menjadi lebih singkat, mudah dan berkualitas lebih baik, karena jika pada waktu pengomposan  diberikan penambahan EM dengan dosis yang berbeda dan tanpa penambahan EM  maka perbandingan waktu yang dibutuhkan untuk mengurai sampah menjadi kompos  cukup besar, ini terjadi karena EM memiliki kandungan mikroorganisme yang sangat banyak, diantaranya yang sering digunakan untuk fermentasi bahan-bahan organic adalah bakteri Streptomyces, ragi (yeast), lactobacillus, dan bakteri fotosintetik ( Bagus, 2007).
Terdapat beberapa macam mikroorganisme yang dapat digunakan untuk membantu dan mempercepat pengomposan sampah organik agar menjadi pupuk kompos. Mikroorganisme tersebut antara lain Streptomyces sp., Acetybacter sp., Actynomycetes sp. Dalam pengabdian yang akan dilakukan ini, audiens akan diajarkan untuk menggunakan bahan aktivator untuk mempercepat pembuatan kompos antara lain produk Dectro, OrgaDec, serta EM-4 yang diproduksi (Gunam, 2007).
EM dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung mikroorganisme pengurai, antara lain isi perut binatang seperti kambing, sapi yang berupa rumput-rumpuatan atau makanan lain yang sudah dicerna oleh lambung heawn tersebut, selain itu dibutuhkan juga susu, terasi dan bahan-bahan pelengkap lain, setelah difermentasikan bahan-bahan ini akan menjadi starter bagi hijauan segar. (Murbandono, 2000).
Bokashi adalah fermentasi bahan organik (sisa panen, sekam, kotoran ternak dll) dengan bantuan Effective Microorganisms. Aplikasi di lahan pertanian dapat membantu memperbaiki struktur fisik kimia dan biologi tanah. Mikroorganisme Efektif (EM) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, aktinomisetes dan jamur peragian) yang dapat dimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikrobia tanah. Pemanfaatan EM dapat memperbaiki kesehatan dan kualitas tanah, dan selanjutnya memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman. Infomasi lebih lengkap mengenai Effektive Mikroorganisme sebagai berikut, diambil dari brosur PT Songgolangit Persada Effektive Mikroorganisme atau yang dikenal dengan nama EM, ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari University Ryukyus, Okinawa, Jepang (Gasol, 2008).
Teknologi EM telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokasi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokasi tersebut adalah memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman, memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah, meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman, menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik, dan meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk. Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Teknologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumber daya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian. Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini (Anonim, 2013).
Penggunakan EM4 dalam pengomposan memiliki keunggulan antara lain cepat masa fermentasinya, irit biaya dan kompos yang dihasilkan memiliki karakter kompos yang baik misalnya bau warna dan C/N ratio kompos. Dari hasil percobaan kompos yang menggunakan bahan baku limbah tumbuhan kacang tanah menghasilkan kompos dengan mutu yang baik, jika dilihat dari tekstur, warna, bau, C/N ratio  dan hasil uji coba pada tanaman (Umniyatie, 1999).












III.  METODE PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat
       Praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Oktober dan 25 Oktober 2014, pukul 13.00 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B.  Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan yang digunakan pada parktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme)
No.
Nama Alat
Kegunaan
1.
Panci
sebagai tempat untuk mencampur dan memasak bahan-bahan
2.
Kompor
Untuk memasak atau memanaskan
3.
Blender
Untuk menghaluskan bahan-bahan yang digunakan
4.
Timbangan
Untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan
5.
Pengaduk
Untuk membantu mengaduk
6.
Pisau
Untuk memotong bahan-bahan
7.
Baskom
Sebagai tempat bahan yang sudah di potong
8.
Ember dan penutupnya
Tempat untuk menyimpan bahan yang sudah di masak dan di campur
9.
Saringan
Untuk menyaring  
10.
Latban
Untuk menutup celah penutup ember








Bahan dan kegunaan yang digunakan pada praktikum Pembuatan EM

(Efektive Mikroorganisme) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan kegunaan yang digunakan pada parktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme)

No.
Nama Bahan
Kegunaan
1.
Usus ayam
Sebagai sumber bakteri
2.
Susu murni (Ultra)
Sebagai bahan untuk mengambil bakterinya
3.
Nenas 1 buah

Sebagai bahan untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri
4.
Terasi ¼ kg
Sebagai bahan untuk merangsang pertumbuhan bakteri
5.
Gula pasir 1 kg
Sebagai bahan untuk pertumbuhan bakteri
6.
Bakatul 1kg
Sebagai bahan untuk nutrisi sumber protein bagi bakteri
7.
Air bersih 10 liter
Sebagai bahan untuk melarutkan campuran bahan-bahan
8.
Kertas label
Untuk menandai bahan-bahan

C.  Prosedur Kerja
           Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum Pembuatan EM (Efektive Mikroorganisme) yaitu sebagai berikut:
1.      Pembuatan EM
a. Mengupas nenas dan memotongnya kecil-kecil
b. Menimbang gula pasir 1 kg, bekatul 2 kg dan terasi ½ kg
c. Menghaluskan satu persatu nenas, gula pasir, bekatul dan terasi yang sudah di timbang dengan blender.
d. Mencampur bahan-bahan tersebut dengan air bersih sebanyak 10 liter di dalam panci dan memasaknya sampai mendidih.
e. Kemudian setelah mendidih, mendinginkan bahan-bahan yang telah di campurkan itu
f. Setelah dingin, bahan-bahan tersebut di campurkan dengan susu murni 2 liter dan usus ayam yang sudah di potong-potong dan di bersihkan sebanyak 2 kg
g. Mengaduk campuran bahan-bahan tersebut sampai merata dan menutupnya dengan rapat
h.  Menyimpan campuran bahan-bahan tersebut selama 1 hari
i.    Menyaring
j.   Menyimpan dibotol (GBTL) selama 7 hari
k.   Mengambil gambar hasil pengamatamn















IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan
1.      Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum Pembuatan EM (Effective Microorganism) 
Gambar
                   

Usus yang telah dibersihkan





Nenas yang telah diblender



                       Terasi




Bekatul yang telah diblender



Susu ultra






Gula pasir

2.      Proses pembuatan EM (Effective Microorganism) 1 Minggu pertama




Memasukkan  nanas + bekatul +terasi
Memasak semua bahan

Memasukkan usus ayam dan  susu murni dalam campuran bahan yang telah dingin
Campuran  EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari
 Menyaring campuran  EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari
Memasukkan EM 1 ke dalam botol aqua




Ket:
1. Gelembung
2. Endapan
1
2
 EM 1 yang telah dimasukkan ke dalam botol aqua
Hasil campuran  EM 1 yang telah didiamkan selama 1 hari

3.      Pembuatan EM 2 (Effective microorganism) setelah minggu ke 2




Memasukkan bekatul+nenas+terasi
Memasak bahan-bahan



Memasukkan campuran  EM 1 ke dalam EM 2
Campuran EM 2 setelah di diamkan selama 1 hari



Proses penyaringan EM 2
Memasukkan EM 2 ke dalam botol aqua





Ket:
1. Gelembung
2. Endapan
2
1
EM 2 yang telah disaring lalu dimasukkan dalam botol aqua
Hasil campuran  EM 2 yang telah didiamkan selama 1 hari
B.       Pembahasan
Effective Microorganism (EM) atau Mikroorganisme Efektif, atau lebih dikenal sebagai EM saat ini tersedia hampir di seluruh dunia, sebagai biang mikroba untuk meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. EM mengandung banyak mikroorganisme, terutama asam laktat (lactic acid), bakteri, serta ragi untuk mempercepat penguraian bahan organik. Hasil dari proses ini akan meningkatkan ketersediaan unsur hara sehingga lebih mudah diserap tanaman. Keberadaan EM ternyata cukup kontroversial. Banyak petani merasa terbantu setelah memakai EM karena menurut mereka, EM memperbaiki kesuburan dan kondisi tanah. Ini pada akhirnya akan meningkatkan hasil panen mereka. Hasil yang demikian tak heran jika petani menyukai EM. Ini karena petani selalu memikirkan cara meningkatkan produktivitas dan kesehatan tanaman mereka. Penggunaan mikroorganisme efektif (EM) merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam usaha pertanian yang dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik.
Effective Microorganisme dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung mikroorganisme pengurai, antara lain isi perut binatang atau ternak ruminansia, seperti sapi, berupa rumput-rumputan atau makanan lain yang sudah dicerna oleh lambung hewan-hewan tersebut. Bahan-bahan ini bisa didapatkan dari ternak yang sudah dipotong di rumah pemotongan hewan. Selain itu, dibutuhkan susu, terasi dan bahan-bahan pelengkap lain. Setelah difermentasi, bahan-bahan ini akan menjadi starter bagi hijauan segar, agar dapat terurai menjadi kompos siap pakai. Kompos yang dibuat menggunakan EM disebut juga bokashi.
Biakan dari beberapa mikroorganisme yang mempunyai kesesuaian secara fisiologis dapat hidup bersama dalam suatu biakan campuran, yang secara sinergistik menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman lazim disebut Effective Microorganism yang disingkat EM. Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dikombinasikan di dalam biakan EM antara lain adalah Lactobaccillus sp., Actinomycetes, mikoriza, ragi dan bakteri fotosintetik. EM dapat digunakan sebagai inokulan untuk meningkatkan mikroba tanah, dapat memperbaiki kesehatan serta kualitas tanah, selain itu juga akan memperbaiki pertumbuhan serta jumlah mutu hasil tanaman. Pemanfaatan (EM) antara lain adalah memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah; menekan bakteri patogen tanah dan meningkatkan ketersediaan nutrisi senyawa organik pada tanah; meningkatkan mikroorganisme indigenus yang menguntungkan misalkan, mikoriza, rhizobium, dan bakteri pelarut fosfat lainya; memfiksasi nitrogen; mempercepat pengomposan sampah organik atau kotoran hewan; membersihkan air limbah serta meningkatkan kualitas air pada perikanan; dan menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman serta menjaga kesetabilan produksi.
Effective Microorganism dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung mikroorganisme pengurai, antara lain isi perut binatang atau ternak ruminansia, seperti kambing atau domba, berupa rumput-rumputan atau makanan lain yang sudah dicerna oleh lambung hewan-hewan tersebut. Selain itu, dibutuhkan juga susu, terasi dan bahan-bahan pelengkap lain. Setelah difermentasikan, bahan-bahan ini akan menjadi starter bagi hijauan segar agar dapat terurai menjadi kompos siap pakai. Kompos yang dibuat menggunakan EM disebut juga bokasi.
Teknologi EM (Effective Mikroorganism) dapat digunakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri. Meski sudah banyak kalangan masyarakat yang menggunakan tapi tidak banyak yang tahu tentang EM, komposisi kandungan, fungsi dan jenis-jenis EM. EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme Aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman.
Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan Higa, dan Wididana, 1996).
Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanahlactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfunsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah dan meningkatkan daya dukung lahan.















V. PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik simpulan bahwa pembuatan EM dilakukan dengan mencampurkan semua bahan yaitu bekatul, nenas, terasi dan gula pasir kemudian dimasak, ditambahkan dengan susu dan usus ayam setelah dingin lalu didiamkan selama beberapa hari.
B.  Saran
       Saran yang diajukan dari praktikum ini yaitu :
1.        sebaiknya dalam melakukan pengamatan teman – teman praktikan dalam satu kelompok selalu kompak atau kerja sama.
2.        Sebaiknya penggunaan bahan praktikum pembuatan EM dirubah pada tiap tahunnya, sehingga memungkinkan adanya temuan-temuan baru.










DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995, Fermentasi Bahan Organik Dengan Teknologi Effective Mocroorganismes -4 (EM4), Indonesiaan Kyusei Nature Farming Societies and PT, Songgolangit Persada, Jakarta.

Andi. F. 2013. Pembuatan Bokasi. http://ahmadsarbini.wordpress.com. Diakses  pada Tanggal 1 Oktober 2013.

Bagus, W. 2007.  Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dengan Bantuan Mikroorganisme di Desa Sibetan Karangasem.  Teknologi industri pertanian – fakultas teknologi pertanian. Universitas udayana.
Gasol, 2008. Cara praktis membuat kompos. Agromedia. Jakarta Selatan.
Gunam, 2007. Tanah, Lingkungan, dan Pertanian. http://tjimpolo.blogg.com. Diakses pada Tanggal 1 Oktober 2013.

Higa, T. 1993, Effective microorganisms and their role in Kyusei nature farming and sustainable agriculture, Kyusei Nature Farming Center, Saraburi, Thailand, p.1–6. Atami, International Nature Farming Research Center Japan.

Higa, T., dan G.N. Wididana, 1996, Teknologi effective microorganisms. Indonesia Kyusei Nature Farming Societies dan PT Songgolangit Persada, Jakarta.

Murbandono, 2000. Membuat kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siti Umniyatie, 1999.Pembuatan Pupuk Organik Menggunakan Mikroba Efektif















1 komentar:

  1. Bg dihari pertama bau,warna,suhu,dan ph dari pembuatan EM ini bagaimana ya bg,
    Kemudian di hari keduanya bau,warna,suhu,dan ph dari pembuatan EM bagimana bg?

    BalasHapus