Jumat, 05 Desember 2014

medium dan cara pembuatan medium



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PRAKTIKUM IV
MEDIUM DAN CARA PEMBUATAN MEDIUM





OLEH :
NAMA            : RIDWAN
STAMBUK    : F1 D1 11 021
JURUSAN      : BIOLOGI
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN        : CRYSTIANI DIAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan yang pertama harus dilakukan adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi mikroganisme bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium fosfat.
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme. Selain itu medium juga dapat digunakan untuk isolasi, memperbanyak, menguji sifat-sifat fisiologis, menghitung jumlah mikroorganisme, dan lain-lain. Medium yang baik harus mengandung semua zat yang diperlukan untuk kehidupan mikroorganisme antara lain senyawa organic (protein, karbohidrat, lemak) mineral dan vitamin.
Media tumbuh bagi mikroganisme memiliki keragaman dalam hal tipe nutrisi tergantung mikroganisme yang mengimbanginya. Sumber nutrien bisa berasal dari alamiah maupun buatan seperti campuran zat-zat kimiawi. Media dituang ke dalam wadah-wadah selain sesuai juga disterilkan sebelum digunakan. pH medium perlu disesuaikan dan ditentukan dengan nilai yang optimum bagi pertumbuhan mikroganisme. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dilakukanlah percobaan Medium dan Pembuatan Medium untuk mengetahui medium apa saja yang digunakan dalam menumbuhkan organism, selain itu untuk mengetahui cara pembuatan medium.
B. Rumusan Masalah
       Masalah yang dibahas pada praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium adalah.
1.      Medium apa saja yang digunakan dalam menumbuhkan mikroganisme?
2.      Bagaimana cara pembuatan medium?
C. Tujuan Praktikum
       Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum medium dan cara pembuatan medium adalah :
1.      Untuk mengetahui medium yang digunakan dalam menumbuhkan mikroganisme
2.      Untuk mengetahui cara pembutan medium.




D. Manfaat Praktikum
            Manfaat yang diperoleh setelah melakukan praktikum medium dan cara pembuatan medium adalah :
1.      Dapat mengetahui medium yang digunakan dalam menumbuhkan mikroganisme.
2.      Dapat mengetahui cara pembuatan medium.















II. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon organic seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk dan Wheeler, 1993)
Medium dapat dibuat beracam-macam bergantung kepada keperluannya. Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar. Praktisnya semua media yang digunakan untuk penyediaan medium mikroganisme sudah secara komersial dalam bentuk bubuk dan juga dalam bentuk siap pakai. Dalam penyediaan media, kebanyakan bersifat alamiah sudah mengandung semua nutrien yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam pembuatan medium mikroganisme dalam lingkup mikrobiologi sangat berkaitan dengan sterilisasi. Hal ini agar medium yang dibuat dapat berhasil. Jadi, proses sterilisasi pun perlu dipelajari lebih dalam (Pleczar,1986).
            Memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalamnya harus memperhatikan berbagi macam ketentuan seperti jika yang ingin kita membuat medium untuk organisme bersel tunggal, biasanya air sangat penting sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium agar padat, digunakan agar-agar, gelatin atau gel silika. Bahan agar yang utama adalah galaktan (komplek karbohidrat yang diekstrak dari alga genus Gelidium). Agar akan larut atau cair pada suhu hampir 100oC dan akan cair apabila kurang lebih 43oC (Schlegel, 1993).
          Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Subtansi kimia organik dan inorganik diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari likungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler (Lim, 1998).
Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Bakteri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen (yang menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru (Dwidjoseputro, 1994).



III.  METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
      Praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 6 Maret 2013 pukul 08.00-12.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Haluoleo, Kendari.
B.       Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.  Alat dan kegunaan pada praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium
No.
Alat
Kegunaan
1.
Erlemenyer
Sebagai tempat menyimpan bahan media
2.
Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan
3.
Pipet volume
Untuk mengambil larutan di atas 10 ml
4.
Autoklaf
Untuk sterilisasi panas basah
5.
Timbangan ohaus
Untuk mengukur massa dengan ketelitian sampai 0,0000 gr
6.
Pisau
Untuk mengupas dan mengiris kentang dan daging
7.
Kompor
Untuk memasak kentang dan daging
8.
Magnetic stirrer
Untuk menghomogenkan larutan secara otomatis.
9.
Hot plate
Untuk memanaskan larutan/ mencairkan media padat.
10.
Gelas kimia
untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan
11.
Panci
Untuk memasak sampel pengamatan
12.
Corong
Untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain
13.
Spatula
Untuk mengambil bahan yang akan digunakan
14.
Karet gelang
Untuk mengikat erlemenyer yang sudah disumbat dengan kapas dan aluminium foil
 15.
Talenan
Sebagai tempat memotong daging
16.
Baskom
Untuk tempat daging
17.
Saringan
Untuk menyaring kentang

       Bahan  yang  digunakan  dalam  praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium dapat  dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.  Bahan dan kegunaan pada praktikum “Medium dan Cara Pembuatan Medium
No.
 Bahan
Kegunaan
1.
Akuades
Sebagai bahan pelarut
2.
Agar
Sebagai bahan pemadat dan bahan baku pembuatan NA, PDA dan PCA
3.
Ekstrak daging
Sebagai sumber nitrogen dan bahan baku pembuatan NB, NA dan PCA
4.
Sukrosa
Sebagai bahan baku pembuatan PDA
5.
Ekstrak kentang
Sebagai sumber karbohidrat dan bahan baku pembuatan PDA
6.
Pepton
Sebagai sumber nitrogen dan bahan baku pembuatan NB, NA dan PCA
7.
Asam Tartrat
Untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan mengatur pH medium
8.
Kapas
Untuk menyumbat erlemenyer yang berisi medium
9.
Kertas saring
Untuk menyaring ekstrak daging dan kentang
10.
Aluminium foil
Untuk menyumbat erlemenyer yang berisi
Medium
11.
Lap halus
Untuk mengeringkan alat-alat gelas yang sudah di cuci
12.
Kertas lakmus
Untuk menyarik ekstrak daging



C.      Prosedur Kerja
       Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium  adalah sebagai berikut:
1. Penyiapan Medium Kaldu Nutrisi (Nutrient Broth)
a.    Menimbang 2,5 gram pepton, 100 gram ekstrak daging, dan 250 mL Melarutkan semua zat bahan medium satu-persatu pada erlemenyer 250 ml, mengaduk sambil dipanaskan hingga semua larut.
b.    Menambahkan dengan sisa aquades hingga volume medium 100 ml.
c.    Setelah semua bahan larut, mendinginkan, menutup dengan kapas dan aluminium foil, mengikat dengan karet.
2. Penyiapan Medium Agar Nutrisi (Nutrient Agar)
a.    Menimbang 2,5 gram pepton, 100 gram ekstrak daging, dan 250 mL Melarutkan semua zat bahan medium satu-persatu pada erlemenyer 250 ml, mengaduk sambil dipanaskan hingga semua larut.
b.    Menambahkan dengan sisa aquades hingga volume medium 100 ml.
c.    Setelah semua bahan larut, mendinginkan, menutup dengan kapas dan aluminium foil, mengikat dengan karet.
2.    Penyiapan Medium Agar Kentang (Potato Dextrose Agar)
a.       Menyiapkan 500 gram kentang kentang yang telah bersih dan dipotong-potong dadu, 20 gram dekstrosa, agar, 0,5 gram asam tartarat dan 1liter.
b.      Memasak atau merebus dalam 1 liter aquades.
c.       Mengambil air rebusan kentang dengan menyaring potongan-potongan kentang menggunakan kertas saring.
d.      Menambahkan air rebusan kentang dengan dekstrosa dan asam tartarat dan mengaduk hingga merata.
4. Penyiapan Medium PCA (Plate Count Agar)
a.    Menimbang 2,5 gram pepton, 100 gram ekstrak daging, dan 250 mL Melarutkan semua zat bahan medium satu-persatu pada erlemenyer 250 ml, mengaduk sambil dipanaskan hingga semua larut.
b.    Menambahkan dengan sisa akuades hingga volume medium 100 ml.
c.    Setelah semua bahan larut, mendinginkan, menutup dengan kapas dan aluminium foil, mengikat dengan karet.












IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Pembuatan Media
No
Nama dan gambar media
Komposisi
Fungsi
1.




Medium kaldu Nutrient Agar (NA)
500 ml aquades + 2,5 gr pepton + ekstrak daging 250 ml + 10 gr agar-agar.

Sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri
2.




Medium Potato Dextrose Agar (PDA)
500 ml aquades + 125 gr kentang + 10 gr dekstrosa + 10 gr agar-agar.



Sebagai medium untuk menumbuhkan fungi (kapang dan khamir)


3.




Medium Potato Dekstrose Borth (PDB)
500 ml aquades + 125 gr kentang + 10 gr gula
Sebagai medium untuk menumbuhkan fungi
4.




Medium Plate Count Agar (PCA)
11,5 gram PCA + 500 ml aquadest
Sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri dan fungi
5.





Medium Nutrient Borth (NB)
500 ml aquades + 2,5 gr pepton + ekstrak daging 250 ml
sebagai medium untuk menumbuhkan baktei
B. Pembahasan
Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan untuk pertumbuhan mikroganisme dan berfungsi sebagai nutrisi bagi mikroganisme tersebut. Media dibedakan berdasarkan fase (sifat fisik media), yaitu media padat, media setengah padat, media cair, dan berdasarkan komposisinya, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media non sintesis. Dari media tersebut, maka kita dapat mengetahui sifat dan bentuk (koloni) dari mikroba. Media terdiri dari beberapa macam diantaranya PCA, PDA, NA, NB dan, PDB.
            Medium sintetik berguna sebagai medium dasar dalam penyelidikan macam-macam vitamin, asam amino dan lain. Dan juga untuk membedakan Acerobacter aerogenes dari escheria coli. Media yang hanya cocok untuk spesies-spesies tertentu dan tidak cocok untuk spesies yang lain disebut medium selektif.
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi khamir dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi khamir dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroganisme aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroganisme (semua jenis mikroganisme) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen kompleks lainnya serta ekstrak khamir untuk mensuplai vitamin B kompleks.
PDB (Potato Dextrose Broth) adalah media yang digunakan untuk membudidayakan khamir. PDB memiliki komposisi yang sama seperti PDA, hanya saja tidak memiliki agar-agar.
Praktikum kali ini, praktikan mempelajari tentang medium dan cara pembuatan medium. Pengertian dari medium sendiri adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Medium yang diamati dan dibuat pada praktikum ini merupakan medium semi alamiah yaitu Potato Dextrose Agar, atau disingkat PDA. Dikatakan sebagai medium semi alamiah karena medium ini terdiri atas bahan-bahan alami yaitu kentang dan campuran senyawa kimia yaitu dextrose.
Pembuatan PDA ini menggunakan air rebusan kentang, glukosa, dan agar dengan dipanaskan dan dicampur homogen. Kentang pada medium PDA berfungsi untuk memberikan sumber karbohidrat, vitamin, dan energy pada medium sedangkan dextrosa berfungsi sebagai sumber gula dan energi. Dengan adanya agar, ketika medium ditempatkan pada kondisi dingin maka akan memadat. Serta aquades berfungsi sebagai pelarut antara kentang (air kentang), dextrose, dan agar.
Pembuatan PDA ini digunakan bahan kentang karena kentang mengandung komposisi lengkap dan dibutuhkan mikroganisme, yaitu air kentang mengandung vitamin dan mineral yang cukup tinggi, selain itu juga merupakan sumber karbohidrat. Seperti yang diketahui, mikroganisme membutuhkan karbohidrat untuk memperbanyak produksi asam amino dan gas, selain itu mikroganisme juga membutuhkan unsur-unsur mikro  dan makro sebagai nutrisinya. Karena itulah dengan menggunakan kentang sebagai bahan dasar pembuatan medium, diharapkan mikroganisme dapat memperoleh asupan nutrisinya dan dapat tumbuh dengan optimal.
Pembuatan medium PDA diawali dengan pengambilan rebusan air kentang. Rebusan air kentang ini diperoleh dari kentang dengan massa sebesar 50 gram yang dipotong berbentuk dadu. Potongan berbentuk dadu memungkinkan agar zat-zat yang terkandung di dalam kentang tidak hilang saat potongan-potongan kentang dicuci. Namun bila kentang dipotong tipis-tipis maka akan menyebabkan hilangnya zat-zat yang terkandung dalam kentang saat potongan-potongan itu dicuci. Kentang yang dipotong dalam bentuk dadu ini direbus dengan menggunakan aquades sebanyak 250 ml. Dalam hal ini aquades berfungsi sebagai pelarut zat yang terkandung dalam kentang. Bila saat merebus kentang tidak menggunakan air maka akan menyebabkan rusaknya zat-zat yang terkandung dalam kentang karena adanya kontak langsung antara zat-zat yang ada pada kentang dengan panas. Sebaiknya dalam merebus aquadest.
Pembuatan media Nutrien Agar (NA) menggunakan bahan utama ekstrak daging 5 g, peptom 3 g dan agar 3 g. Pada awal pengamatan media Nutrien Agar, sebelum proses sterilisasi berwarna kuning, pada pembuatan media NA ini ditambahkan pepton agar mikroganisme cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan media sama halnya dengan yang digunakan pada media PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroganisme
Medium yang digunakan nutrient agar digunakan untuk menambahkan bakteri dan plate count agar (PCA) digunakan sebagai medium untuk menumbuhkan jamur. PCA ini jarang digunakan karena tidak spesifik dan juga selain menumbuhkan bakteri, jamur juga ikut tumbuh. Jadi kita hendak salah satu harus dilakukan dengan cara isolasi terlebih dahulu.











V. PENUTUP
A. Kesimpulan
        Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
1. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan mikroganisme terdiri dari beberapa macam diantaranya PCA, PDA, NA, NB, dan PDB.
2. Pembuatan medium dilakukan dengan beberapa cara.
B. Saran
            Saran yang dapat diajukan pada praktikum Medium dan Cara Pembuatan Medium adalah sebaiknya dalam proses penyaringan ekstrak daging digunakan lebih dari satu alat untuk mempercepat proses penyaribgan.







DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D., 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta
Pleaczar, 1986, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi, Gramedia, Jakarta

Lim,D, 1998, Microbiology, 2nd Edition, McGrow-hill book, New york
Schegel, G.H., 1993, General Microbiologi seventh edition, Cambrige University Press, USA

Volk & Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi kelima, Erlangga, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar